Siswa kelas 1 dan 3 memulai kegiatan dengan teknik Shibori, sebuah teknik ikat celup yang menghasilkan motif batik yang unik dan menarik. Dengan kain yang diikat dan dicelupkan ke dalam pewarna, para siswa melihat langsung bagaimana pola-pola unik terbentuk dari setiap ikatan dan lipatan kain.
Sementara itu, siswa kelas 2 dan 4 mencoba teknik Ecoprint Pounding, yaitu dengan menempelkan daun dan bunga pada kain, lalu memukulnya sehingga warna alami dari daun dan bunga berpindah ke kain. Teknik ini tidak hanya memperkenalkan seni membatik, tetapi juga membuat siswa lebih mengenal alam dan bahan-bahan alami.
Di kelas 5, para siswa menggunakan teknik Ciprat yang lebih bebas dan kreatif. Dengan memercikkan warna pada kain, mereka menghasilkan pola-pola abstrak yang unik dan penuh warna, menggambarkan ekspresi dan imajinasi setiap siswa.
Kelas 6 pun tidak ketinggalan dengan teknik Ecoprint Steam. Mereka meletakkan daun dan bunga pada kain, kemudian mengukusnya untuk memindahkan pola dan warna alami tanaman ke kain. Proses ini memberikan pengalaman baru dalam membatik serta memperkenalkan konsep ramah lingkungan kepada siswa.
Seluruh kegiatan ini memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan penuh makna bagi siswa SDIT Annajah. Mereka tidak hanya mempelajari teknik membatik, tetapi juga memupuk rasa bangga akan budaya Indonesia. Di akhir kegiatan, setiap siswa memiliki karya batik yang unik hasil dari proses kreatif mereka sendiri. Perayaan Hari Batik Nasional ini menjadi momen berharga bagi seluruh siswa untuk lebih mencintai dan melestarikan warisan budaya bangsa.
0 Komentar